Sabtu, 07 Agustus 2021

Tips Transfer Uang ke Luar Negeri Selama PPKM

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diperpanjang memberikan dampak bagi aktivitas perbankan, salah satunya adalah pembatasan jam operasional bank. Pembatasan ini membuat masyarakat tidak leluasa mengakses layanan-layanan yang mewajibkan nasabah datang langsung ke kantor cabang, seperti transfer uang ke luar negeri.


Survei independen dari Wise dan Jakpat mengungkapkan tingginya biaya transfer, proses yang lambat dan rendahnya transparansi biaya menjadi kesulitan yang dialami masyarakat pada saat melakukan transfer uang ke luar negeri.

Survei independen dilakukan Jajak Pendapat (JAKPAT) pada Oktober 2020 dan Maret 2021 kepada responden yang merupakan pemilik usaha, pekerja, mahasiswa dan ibu rumah tangga yang telah mengirimkan uang ke luar negeri dari Indonesia.

Untuk memastikan transfer uang ke luar negeri bisa cepat, murah dan nyaman di tengah PPK, ada beberapa opsi yang bisa dipilih, misalnya menggunakan jasa remitansi yang berbasis teknologi. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengirim uang keluar negeri menggunakan remitansi online.

Pertama, cermati biaya pengiriman. Survei Wise menunjukkan 90 persen masyarakat Indonesia merasa tingginya biaya transfer ke luar negeri menjadi beban terbesar mereka.

Mengirim uang ke luar negeri melalui lembaga keuangan tradisional akan mengenakan biaya tambahan dan biaya tersembunyi dan sebagian besar orang tidak menyadari tentang biaya tersebut sampai setelah transaksi selesai karena kurangnya transparansi.

Hal ini merupakan masalah yang dipecahkan oleh perusahaan fintech seperti Wise. Saat menggunakan Wise rincian biaya transfer akan tercantum dengan jelas, mulai dari nilai tukar uang, biaya pengiriman hingga nominal uang yang tiba pada penerima.

Kedua, cari layanan yang menawarkan nilai kurs tengah. Ketika mengirim uang dalam mata uang yang berbeda, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa bank dan penyedia lain menetapkan nilai tukar mereka sendiri yang kenyataannya tidak sesuai dengan nilai tukar uang yang terlihat di Google dan Reuters. Ini berarti pelanggan membayar lebih dari yang seharusnya setiap kali mereka mengirim uang ke luar negeri.

Bookmark Web Bermanfaat:
Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan memeriksa tarif kurs tengah di Google dan membandingkannya dengan memeriksa tarif kurs tengah di Google dan membandingkannya dengan layanan yang kita gunakan. Untuk mencegah kehilangan uang dengan tarif yang tidak menguntungkan, pilih penyedia yang menawarkan tarif riil.

Ketiga, kecepatan pengiriman uang. Layanan pengiriman uang yang baik harus bisa menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar uang mencapai penerima. Sejumlah remitansi membutuhkan waktu berhari-hari agar uang tiba di negara tujuan, tapi ada juga yang bisa memastikan uang tiba dalam hitungan menit.

Terkait layanan Wise, lebih dari 38 persen pengiriman uang lintas negara tiba secara instan (dalam kurun waktu 20 detik). Ini bisa terjadi berkat jaringan perbankan global yang memungkinkan Wise untuk mengirimkan uang ke seluruh dunia lebih murah, lebih cepat dan lebih mudah.

“Penting bagi masyarakat untuk tetap bisa mengirim uang ke luar negeri dengan keterbatasan di masa PPKM. Maka dari itu Wise menghadirkan layanan yang murah, instan, nyaman dan transparan untuk membantu pelanggan dalam memenuhi kebutuhan transaksi sehari-hari,” kata Head of Indonesia Expansion Wise, Elian Ciptono, melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis (5/8).

Untuk mengirim uang dari Indonesia ke negara lain, Wise bekerja sama dengan Instamoney sebagai mitra lokal. Instamoney dilisensi dan diawasi oleh Bank Indonesia.